Tuesday, May 14, 2013

MANAJEMEN STRATEGI CROCS



Crocs yang merupakan sepatu / sandals semuanya dimulai pada bulan Juli 2002, di Boulder, Colorado ketika George Boedecker, Scott Seamans dan Duke Hanson memutuskan untuk pasar yang luar biasa sepatu dikembangkan dan diproduksi oleh Foam kreasi, Inc.Awalnya dirancang sebagai hal / luar sepatu karena slip-tahan, bukan satu-satunya tanda, Crocs ™ itu diperkenalkan pertama Pantai Model pada November 2002 di Florida Perlihatkan kapal dan dijual dalam dua hari. Crocs dari 2003-2004 difokuskan pada pertumbuhan luar biasa accommodating kami tetap menjaga kontrol. Crocs memperluas lini produk kami, ditambahkan sebuah gudang dan pengiriman yang cepat untuk operasi perakitan dan pengiriman, yang disewa tim manajemen senior dan diperoleh Foam ciptaan. Hari ini, Crocs tersedia di seluruh dunia dan di internet seperti yang kita harus terus memperluas semua aspek bisnis kami.
Jika kita banding model crocs dengan sepatu kesehatan asal Hongkong, Dr. Kong pada Footcare Ltd merupakan sebuah misi untuk mendidik masyarakat tentang pentingnya kesehatan kaki dimulai sejak satu dekade lalu. Didirikan oleh Raymond Ng pada tahun 1999, Dr Kong telah berkembang dengan pesat untuk memasukkan kustom buatan insole pusat untuk klien, yang meminta lebih tinggi dari kaki-standar kesehatan dan layanan konsultasi. Dr Kong memiliki tim orthotists dari physiotherapists dan mengelola operasi lebih dari 40 gerai ritel di Hong Kong.Perusahaan juga telah diperluas ke 11 lebih toko di Cina. Ng, yang bersertifikat prosthetist dan orthotist dengan lebih dari 35 tahun, menghabiskan sebagian besar karirnya berhasil mengembangkan pengobatan untuk mempertahankan kaki dari deretan statis dan dinamis, yang dihasilkan dalam peluncuran Dr Kong's 3 Dimensi Kontrol produk perawatan kaki. Produk-produk ini menggabungkan kuatkan arch dukungan, keras tumit counter dan mengontrol bola dalam berbagai gaya dan sepatu widths untuk membuat nyaman, ekonomis dan sehat alas kaki. Merintis "Periksa & Fit "kaki memeriksa produk dan layanan rekomendasi untuk mempromosikan konsep kaki dari perawatan anak, Dr Kong telah envisioned sebuah masa ideal, sepatu pelindung. Dalam hal ini lifestyle dalam koleksi Crocs Style ditujukan untuk meninggalkan kesan family yang selama ini melekat pada brand kenamaan alas kaki tersebut."Seiring dengan perkembangan Crocs di dunia, dulu lebih ke family, lalu concern ke kids. Jika dahulu dipakai untuk santai, jalan-jalan, koleksi Spring/Summer kali ini untuk work dan sport menurut Direktur PT. Metrox, distributor Crocs untuk Indonesia. Sementara itu produk Dr. Kong merupakan jenis sepatu kesehatan yang sangat mengutamakan care awareness kepada pelanggan untuk pemakaian sepatu kesehatan tersebut. Dalam jangka panjang, kemampuan bersaing sebagian besar perusahaan tergantung dari kemampuan mereka untuk berinovasi, yaitu menyediakan terus-menerus bagi pelanggan mereka barang dan jasa yang baru. Inovasi produk memang mengandung resiko, tapi merupakan proses yang berpotensi akan menguntungkan di kemudian hari (Hutt, 1989). Inovasi amat krusial dalam pemasaran, karena pasar selalu berubah. Sebuah perusahaan yang tidak menyadari perubahan, akan terlindas oleh perubahan itu.
Sebagai produk fenomenal, sepatu ini tidak luput dari kritik. Banyak menilai desain original yang ala klompen tersebut sebagai desain sepatu yang tidak fashionable. Rupanya, manajemen tidak berdiam diri dan meningkatkan fashionable value dalam desain produk berikutnya. Melalui serangkaian survey, lomba desain, dan pengembangan segmentasi pelanggan;  Crocs™ memiliki beberapa lini produk alas kaki. Sepatu busa resin ini sekarang mendapatkan tambahan aplikasi bulu sintesis, kulit, tali, dan karet. Selain tambahan material, perubahan desain juga terjadi disesuaikan dengan gaya hidup calon pelanggan. Perubahan cukup mencolok terjadi pada lini wanita yang memperkenalkan model terbuka pada ujung sepatu, bahkan model sepatu boot. Ditinjau dari kacamata Operations Management, desainer produk Crocs™ menerapkan Quality Function Deployment untuk mengidentifikasi perubahan produk yang diperlukan untuk memenuhi keinginan customer.
Inovasi Proses
Pada awalnya, penggunaan single material merupakan terobosan dalam proses produksi sepatu. Dapat Anda bayangkan, ada satu proses yang hilang rangkaian proses ini; yakni proses penggabungan elemen sepatu. Pada proses yang konvensional, tiap elemen sepatu (mulai dari sol, hak, kap, tali, dan lidah) akan dibuat terpisah sesuai desain produk dan akan digabungkan sebelum memasuki proses finishing. Strategi proses produksi yang dikenal sebagai Product Focus ini menghasilkan produk yang relatif sama (sedikit variasi ukuran produk) dalam volume yang besar. Umumnya strategi ini digunakan untuk mencapai variable cost yang rendah sehingga menghasilkan utilisasi pabrik yang tinggi.
Mengikuti perkembangan produknya, strategi proses produksi bergeser menjadi Batch Process. Mudah Anda tebak, proses produksi ini memungkinkan variasi produk yang lebih banyak dalam volume yang relative besar (sedang). Satu hal penting, meskipun strategi proses produksi berubah namun Crocs, Inc. tidak merubah strategi supply chain-nya dengan mengamankan jaringan pemasok dan distributor sehingga tidak mudah diakses oleh kompetitor. Termasuk didalamnya adalah pemilihan lokasi pabrik sehingga tidak jauh dari pasar dan mudah dicapai oleh faktor-faktor produksi.

Strategi-strategi ini merupakan competitive advantage bagi Crocs, Inc. untuk bersaing di industri sepatu. Perusahaan ini perlu menjaga agar product life cycle lebih lama dibandingkan dengan produk kompetitor melalui rangkaian pengembangan produk, strategi proses, dan strategi pemasaran.
Apa yang dapat kita petik dari kasus diatas adalah pentingnya inovasi dalam sebuah bisnis, khususnya produk dan proses produksinya. Di kala tren produsen sepatu memfokuskan strategi pada aspek delivery, produsen sepatu dapat meningkatkan value kepada pelanggan melalui aplikasi teknologi pada pengembangan produk. Satu dekade lalu, penggunaan teknologi informasi (e-business) untuk mempercepat proses pemesanan dan pembayaran merupakan keunggulan bersaing. Namun, saat ini hal tersebut sudah merupakan bagian standar pelayanan kepada pelanggan. Produsen perlu terus melakukan inovasi di berbagai lini untuk meningkatkan value kepada pelanggan.


No comments:

Post a Comment