Thursday, April 11, 2013

MASPION

Maspion adalah salah satu produsen perkakas yang cukup besar. Perusahaan ini memiliki keahlian yang kuat di bidang pemasaran dan manufaktur berbagai rangkaian produk peralatan rumah tangga kualitas baik di peralatan dapur, peralatan rumah tangga plastik, glasswares, dan peralatan listrik rumah. Pipa pvc dan pe juga tersedia untuk keperluan perumahan dan rumah tangga. Perusahaan ini memiliki jaringan distribusi yang mapan dan luas baik domestik maupun internasional melalui distributor, agen, atau pengecer, serta perwakilan di kota-kota besar di indonesia dan negara-negara berkembang utama. Perusahaan juga telah kuat dalam membangun aliansi strategis dengan mitra asing utama produk konsumen terkemuka di manufaktur tahan lama, yang telah memperkuat posisi perusahaan bisnis terkemuka di pasar domestik dan juga kehadiran jenis di pasar global. Perusahaan ini telah menjadi dikenal dengan baik oem (original equipment manufacturing) pemain di dunia, memasok beberapa toko eceran dan grosir terkenal di amerika serikat serta negara-negara besar lainnya di dunia.
Sejarah dimulai pada tahun 1962 dari ud logam dki, industri dapur rumah sederhana yang didirikan oleh mr alim husin dan rekannya bapak gunardi go. Sebelum menjadi besar seperti sekarang ini, sejarah perusahaan Maspion cukup unik dan sederhana. Alim Husin, ayah Alim Markus mendirikan sebuah usaha kecil yang memproduksi lampu teplok yang terbuat dari aluminium dan logam. Perusahaan yang berdiri sekitar 1961 itu diberi nama UD Logam Jawa. Jumlah karyawannya hanya delapan orang dan bisa memproduksi sekitar 300 lusin per hari. Dari lampu teplok kemudian berkembang dengan memproduksi lampu badai untuk para nelayan. Akhir 70-an mulai memproduksi perabot rumah tangga dengan bahan plastik, seperti ember, baskom, loyang, dan sebagainya. Pada 1972, usaha keluarga Alim Husin semakin maju dan berkembang sehingga kemudian merancang nama dan logo baru. Akhirnya keluarga Alim Husin memperoleh nama baru, yakni Maspion. Menurut Alim Markus, Maspion merupakan singkatan dari M=Mengajak A=anda S=selalu P=percaya I=industriO=olahan N=nasional. Setelah PT Maspion berdiri, Alim Husin menyerahkan tongkat kepemimpinannya selaku direktur utama kepada Alim Markus yang merupakan putra tertua. Sementara Alim Mulia Sastra, Alim Satria, dan Alim Prakasa masing-masing menduduki posisi direktur pengelola. Alim Husin sendiri menjabat posisi Chairman alias ketua.Sejak itu, perusahaan telah secara bertahap membangun basis pelanggan dan mendapatkan pengakuan di industri sebagai kualitas dan produsen yang dapat diandalkan. Saat ini, perusahaan merupakan salah satu grup indonesia yang paling dihormati perusahaan, dibentuk oleh keahlian dalam inovasi produk dan semangat kewirausahaan yang kuat dari para pendiri. Alim husin telah menyadari visinya untuk mengubah kelompok menjadi kekuatan bisnis terkemuka di indonesia. Visi ini telah didukung oleh anak-anaknya, awalnya oleh putra sulungnya, alim markus, yang kemudian diikuti oleh tiga anak lainnya, alim mulia sastra, alim satria, dan alim prakasa. Sejumlah eksekutif karir yang mandiri juga didedikasikan upaya mereka untuk keberhasilan grup maspion. Perusahaan ini mempekerjakan sekitar 13.000 orang dengan fasilitas produksi yang tersebar di empat kawasan industri di sidoarjo dan gresik, jawa timur, dan satu pabrik di jakarta, jawa barat. Melalui dedikasi dan kerja keras dari karyawan, dibentuk oleh kewirausahaan yang kuat dan visi para pendiri, perusahaan telah mampu mempertahankan posisi terdepan dalam industri peralatan rumah tangga, pameran terus pertumbuhan, dan menciptakan nilai tambah bagi seluruh stakeholder.
B.Penyusunan Strategi
1 .Orientasi Ekspor
              Grup Maspion bukan cuma jago kandang. Selain menguasai Surabaya atau Jawa Timur, produk-produknya juga merambah ke seluruh Indonesia, bahkan ke mancanegara. Perabotan rumah tangga mulai dari bahan plastik, stainless steel, aluminium, kipas angin, kulkas, AC, tempat tidur, alluminium foil, lampu neon, pompa air, dan masih banyak lagi dihasilkan dari pabrik-pabriknya di Jawa Timur. Dari tempat ini, berbagai jenis barang tersebut didistribusikan ke seluruh Tanah Air bahkan diekspor.Grup Maspion memiliki lima bidang bisnis yang menjadi andalannya. Yang pertama adalah bidang produk konsumen. Bidang bisnis ini akrab bagi ibu-ibu rumah tangga karena memproduksi panci teflon, termos plastik, kulkas, kompor gas, pompa air, kipas angin dan sebagainya. Yang bergerak dalam bidang ini paling tidak PT Maspion, PT Trisula Pack Indah, PT Royal Chemical, PT Maspion Flatware, dan PT Indofibre Mattres Indonesia.
               Bidang bisnis kedua adalah bidang konstruksi material dan industri di mana Maspion memiliki tujuh anak perusahaan. PT Maspion, PT Maspion Kencana, PT Indal Steel Pipe, PT Alumindo Light Metal Industry, PT Aneka Kabel Cipta Guna, PT Indal Aluminium Industry, dan PT Indalex.Bisnis properti juga digeluti oleh kelompok usaha raksasa ini. Beberapa proyek yang bisa disebutkan di sini adalah Maspion Mall, Wisma Maspion, Wisma Moneter, Pondok Maspion, CIMAC, PT Bintang Osowilangun, PT Maspion Industrial Estate, PT Alumindo Industrial Estate, PT Altap Prima Industrial Estate.
                 Salah satu kebanggaan grup Maspion di bidang properti adalah kesuksesannya membangun Kawasan Industri Maspion seluas 300 hektar. Lokasi tersebut hanya berjarak sekitar 10 kilometer dari Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Di kawasan inilah Maspion mendirikan perusahaan-perusahan industrinya yang diperkirakan menempati lahan sekitar 100 hektar.Akhir April ini, Grup Maspion akan mempertegas kehadirannya di Jakarta dengan meresmikan gedung perkantoran dan bisnis yang diberi nama Plaza Maspion. Gedung berlantai 18 tersebut sudah hampir rampung dan berlokasi di Jalan Gunung Sahari Raya, Jakarta Pusat.
               Dan tak ketinggalan pula adalah bisnis keuangan dan finansial di mana grup ini menonjol dengan Bank Maspion, Maspion Securities, dan Maspion Money Changer.Grup Maspion dalam melakukan ekspansi bisnisnya melakukan kerja sama dengan perusahaan-perusahaan kelas atas, misalnya dengan Grup Samsung, Korea dan Grup Marubeni, Jepang. Grup ini juga melakukan kerja sama dengan Dupont dan Ishizuka dari Jepang. Pada umumnya Grup Maspion memperoleh porsi saham sekitar 50%.

2. Cinta Produk Lokal
            Dengan jangkauan bisnis yang sangat luas, dan jumlah tenaga kerja mencapai lebih dari 30.000 orang, Alim Markus mencoba tetap konsisten pada tujuannya. Walaupun badai ekonomi berkali-kali menerjang perusahaannya, ia tetap tangguh. “Saya akan terus mengendalikan bisnis ini di sini,” katanya sambil mengarahkan tangannya ke bawah. Maksudnya, di bumi Indonesia. Sekalipun UMR Jawa Timur tahun ini naik sekitar 38 persen dan terasa sangat membebaninya.
3.Etos Kerja
              Untuk menjadi perusahaan yang besar Alim Markus menyatakan bahwa ada lima hal penting yang menjadi etika kerja yang selalu dijunjung tinggi seluruh karyawan Maspion. Pertama, kesetiaan, kemampuan, dan kerja keras. Kerja keras dan kesetiaan pada perusahaan serta ditunjang dengan kemampuan dari setiap karyawan akan menghasilkan banyak hal positif bagi perusahaan.
Kedua, memimpin pasar dengan memberikan keuntungan yang kompetitif terutama kepada semua konsumen. Hal ini sangat dibutuhkan oleh konsumen. Ketiga, kesatuan dan kebersamaan. Dengan adanya rasa kebersamaan, perusahaan akan semakin kuat dan kokoh. Keempat, pertumbuhan yang berkesinambungan. Kelima, memperhatikan kepuasan konsumen.

4.Export Proccessing Zone
                   Berbicara dengan Alim Markus semakin lama semakin menarik. Sejumlah gagasan cemerlang bisa muncul tiba-tiba. Misalnya saja soal otonomi daerah. Dalam kaitan ini, Alim Markus punya gagasan.
“Saya usulkan supaya didirikan suatu lokasi Export Proccessing Zone yang semuanya terpadu di situ. Semua yang menyangkut perizinan, perbankan, perpajakan, sistem tenaga kerja yang sesuai kebutuhan pasar, semuanya bisa diputuskan di lokasi ini tanpa harus melalui birokrasi yang panjang dan berbelit-belit,” papar Alim Markus.
         Kalau ini bisa dilaksanakan ada banyak hal positif yang akan diperoleh. Pertama, bisa meningkatkan daya saing produk ekspor nasional dan kedua akan mengurangi jumlah pengangguran. “Kalau RRC bisa memberikan tawaran-tawaran yang menarik bagi investor asing, kenapa kita tidak? Kita tidak boleh kalah bersaing,” kata Alim Markus. Ia melihat betapa gencarnya pemerintah RRC menawarkan investasi kepada investor asing. Mereka memberikan berbagai kemudahan, memotong jalur birokrasi, bahkan mereka berani menghukum birokrat yang melakukan korupsi dengan hukuman sangat berat, bahkan hukuman mati sekalipun. Apakah kita berani melakukannya?
  

No comments:

Post a Comment