MANAJEMEN PERUSAHAAN PT. COCA COLA
Profil perusahaan PT. Coca Cola
Coca Cola diciptakan dalam sebuah laboratorium milik Dr.
John Styth Pemberton pada bulan mei 1886 di Atlanta, Georgia. Nama Coca Cola dikarang oleh Frank M Robinson yang merupakan akuntan john
dan diedarkan dipasaran pertama kali dengan menggunakan mana “drink Coca Cola” menyarankan nama
Coca-Cola karena berpendapat bahwa dua huruf C akan
tampak
menonjol untuk periklanan. Kemudian, ia menciptakan nama dengan huruf-huruf
miring mengalir, Spencer, dan lahirlah logo paling terkenal di dunia. Dr.
Pemberton menjual ciptaannya dengan harga 5 sen per gelas di apotiknya dan
mempromosikan produknya dengan membagi ribuan kupon yang dapat ditukarkan untuk
mencicipi satu minuman cuma-cuma. Pada tahun tersebut ia menghabiskan US$46
untuk biaya periklanan. Pada tahun 1892, Pemberton menjual hak cipta Coca-Cola ke
Asa G. Chandler yang kemudian mendirikan perusahaan Coca-Cola pada 1892.
Beberapa
manajemen strategi yang digunakan dalam perusahaan coca cola ini adalah :
Untuk membahas masalah positioning,
ada beberapa positioning yang
berganti tiap tahun oleh Coca Cola.
Pergantian slogan yang sering dilakukan oleh PT. Coca Cola adalah dalam
rangkan menyesuaikan kondisi jaman yang berubah-ubah. Ada salah satu iklan ayng
cukup dikenal oleh kalangan masyarakat pada tahun 70-an terdapat slogan “I’d like to buy the world a coke”
yang membuat kata-kata “let’s have a
coke” yang bisa diartikan sebagai “mari
kita satukan semuanya”. Dalam iklan ini terlihat seperti menyatukan
berbagai golongan untuk sama –sama meminum coca cola, dan merupakan produk yang
terjangkau untuk semua kalangan masyarakat.
Pada perkembangan Coca Cola untuk kedepannya slogan
disesuaikan sesuai dengan nama Negara dimana Coca Cola dikonsumsi, tetapi
juga masih menggunakan slogan-slogan yang bisa digunakan secara global. Hal ini
menunnjukan bahwa Coca Cola melakukan adaptasi terhadap perkembangan pasar di
berbagai lapisan masyarakat yang berguna untuk semakin mendekatkan
produk-produk yang dipasarkan terhadap pasar dimasyarakat.
Masuknya Coca Cola
di Indonesia sudah ada sejak tahun 1927 dan diproduksi secara
lokal tahun 1992 melalui Coca
Cola Amatil Limited dengan nama dagang Coca Cola Bottling yang dibeli oleh joint venture beberapa perusahaan lokal dengan pabrik pertama di
Jakarta dan terus berkembang sampai berdiri 11 perusahaan independen untuk
pendistribusian Coca Cola dan
akhirnya bergabung di tahun 2000. Saat ini The Coca Cola Company adalah market leader dalam perusahaan minuman dengan salah satu produk
minuman berkarbonasinya Coca cola.
Hal ini menunjukan adanya kepercayaan dari penanam saham terhadap keberhasilan
Coca cola ke depannya.
Dalam kegiatan promosinya, Coca Cola selalu melakukan pendekatan-pendekatan kreatif melalui
berbagai macam metode promosi. Selain itu, agar tetap eksis dan relevan dengan
konsumennya yang merupakan remaja dewasa, Coca Cola selalu melakukkan peremajaan produk lewat promosinya.
Personal selling
Dalam promosinya, dibuka sistem tanya jawab langsung untuk
menjaga kepercayaan masyarakat melalui website resminya di www.cocacola-bottling.co.id lewat
bagian mitos atau fakta di website tersebut.
Didalamnya juga dijelaskan mengenai penjagaan mutu dari Coca Cola itu sendiri melalui bagian Virtual Plant Tour. Di sana dijelaskan mulai dari pembuatan
sampai penyimpanan hingga ada di tangan konsumen.
Mass selling
Selain itu juga didukung dengan berbagai mass selling iklan yang marak di
berbagai media seperti televisi, radio, serta outdoor print ad. Ide-ide yang
dikeluarkan dalam iklan Coca Cola
tergolong unik, kreatif serta memiliki timing
yang tepat. Dalam pembuatan iklannya, Coca
Cola bekerjasama dengan agensi iklan McCann Ericksonn. Iklan terakhir yang dikeluarkan Coca Cola mempunyai big idea Piala Dunia yang sedang
marak menunjukan timing yang
tepat dari iklan Coca Cola.
Publisitas
Lewat
hubungan masyarakatnya, Coca Cola
memberikan pengembangan industri kecil di Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten
Bekasi, Propinsi Jawa Barat, dan saart ini telah memberikan pelayanan kepada
lebih dari 320 orang pengusaha mikro dan terus berkembang. Selain itu, Coca
cola mengembangkan indirect
distribution berbasis UKM yang merupakan kerjasama dengan pengusaha
mikro dan street vending untuk
melayani area yang memiliki tingkat lalu lintas konsumen yang tinggi dalam
bentuk kios berjalan, kereta dorong dan rombong.
Sales promotion
Sales promotion dilakukan antara lain melalui program hadiah di balik tutup
botol di akhir tahun 2009 dengan tema “Buka
Coca-Cola, Buka Kesempatan Semangat Baru Di Balik Tutup Botol Coca-Cola”
dengan hadiah tabungan senilai Rp 2 juta untuk 20000 pemenang, dan jutaan botol
minum gratis. Yang lain misalnya pada tanggal 7 Januari 2007 di Plaza Barat
Senayan Jakarta dilakukan pelepasan balon yang telah diisi berbagi impian dan
cita-cita. Kegiatan ini merupakan rangkaian acara PositiFIESTA yang diselenggarakan Coca Cola Indonesia sekaligus
peluncuran slogan baru saat itu yaitu “Hidup ala Coca Cola”. Selain itu juga dengan
bekerja sama dengan restoran semisal Mc’Donalds,
Domino Pizza dan sebagainya melalui
program HoReCa (hotel,
restaurant dan café).
Efektifitas
Coca
cola mendapatkan banyak penghargaan di berbagai bidang antara lain di bidang
sustainability, workplace, environment, community, diversity, brands dan
marketing. Beberapa yang menarik mengenai penghargaan di bidang marketing
adalahMost Innovative Companies for 2010, BusinessWeek (April 2010) Bronze Media Lion (Cannes) and Gold
Effie (Argentina), “Destapados Copa Coca-Cola” activation (Argentina, October
2009), European Beverage Innovation Award (September 2009), “Happiness Factory
— The Movie,” 10 Best TV Ads of 2007 (#7), TIME magazine (December 2007) Silver Award, Brand
Awareness/Positioning category, “The Coke Show – Coca-Cola’s Consumer Generated
Media Approach, ” MIXX Awards (October 2007), Best Advertiser Award 2006,
Coca-Cola (Japan) Company, Ltd. (CCJC), CM Data Bank (May 2007), Advertiser of
the Year Award, Coca-Cola Spain, Anuncios Awards (2007) dan sebagainya. Namun hal
ini tidak membuktikan kenaikan penjualan di berbagai dunia terutama di
Indonesia, dilaporkan bahwa penjualan Coca
cola di Indonesia yakni 13 porsi saji seukuran 236 ml per orang
per tahun. Jumlah ini, masih lebih kecil dibanding Malaysia, Filiphina dan Singapura.
Analisis
SWOT terhadap COCA –COLA COMPANY
v
Strength (Kekuatan)
- Riset and Development yang intensif
- SDM yang terlatih
- Harga Produk Yang Kompetitif
- Keadaan Distribusi dan Pangsa Pasar
- Harga Produk yang kompetitif dan SDM yang besar dan terlatih
- Sebagai inovator dalam industri soft drink
- Strategi pemasaran yang baik
- System informasi yang baik
- Kemasan produk yang menarik
- Loyalitas Konsumen
- Memiliki kepopuleran merk yang tinggi dan dikenal oleh masyarakat sedunia
- Coca Cola memenangkan penghargaan untuk kategori kemasan kaleng dari jenis produk yang paling inovatif dan atraktif
v
Weakness (Kelemahan)
- Inovasi dan ekspansi yang lambat dalam mengatasi pesaing dan memenuhi keinginan pasar
- Sebagai perusahaan beverage memiliki kontrak ekskulisif kepada Pepsi Company
- Ketersediaan bahan baku
- Coca Cola hanya berbasis pada kategori minuman dan belum merambah ke sektor lain
- Biaya produksi yang tinggi
v
Opportunity (Peluang)
- Kestabilan Struktur Harga dan Perkembangan Produk
- Bahan pendukung utama produk coca-cola dapat diganti dengan produk yang lain
- Respon Terhadap Promosi
- Pertumbuhan iklan di internet karena penggunaan internet telah meningkat
- Kerjasama dengan berbagai pihak
- Semakin meningkatnya pendapatan penjualan PT Coca – Cola
- Pendistribusian produk yang mudah ke berbagai daerah karena luasnya jaringan
v
Threat (Ancaman)
- Tingginya harga bahan mentah
- Ada banyak minuman subsitusi dari produk minuman yang lain
- Inovasi AS ke Irak yang mempengaruhi penjualan coca-cola
- Peningkatan biaya per unit akibat keterbatasan bahan baku
- Di beberapa negara seperti India melarang penjualan coca-cola
Link
:
pdfsb.com/dokumen+perusahaan+pt+coca+cola
http://adidjuned.blogspot.com/2012/12/strategi-peningkatan-loyalitas-dan.html
No comments:
Post a Comment